Rabu, 27 Mei 2009

best goal !!!!

Di sini lah saya sebagai Penggemar Chelsea dan pemain favorit saya yaitu Frank Lampard,ingin mengulas beberapa gol F.lampard yang layak untuk di tampilkan karena F.lampard yang merupakan gelandang tetapi produktifitasnya layaknya seorang Striker yang serba bisa....ini lah videonya....!!!~!!
READ MORE - best goal !!!!

tragedi tragis!!

Video pertandingan yang saya beri judul "tragedi tragis"ini bukan semata-mata sebuah judul tetapi pada pertandingan ini harapan saya melihat tim kesayangan saya yaitu Chelsea menjadi juara Liga Champions untuk pertama kalinya harus tersipu malu karena di kalahkan musuh bebuyutan karena tragisnya kejadian itu makanya saya beri judul "tragedi tragis".
READ MORE - tragedi tragis!!

gol yang menyakitkan

READ MORE - gol yang menyakitkan

profil F.Lampard

Profil lengkap Frank Lampard

Frank Lampard profile

Informasi pribadi
Nama lengkap
Frank James Lampard Jr.
Tanggal lahir
20 Juni 1978 (umur 29)
Tempat lahir
Romford, Inggris
Panggilan akrab
Lamps
Informasi klub
Klub sekarang
Chelsea
Nomor punggung
8 (klub/timnas)
Posisi
Gelandang serang
Klub remaja
1994-1995
West Ham United
Klub profesional*
1994-2001
1995-1996
2001-...
West Ham United
→ Swansea City
Chelsea
148 (24)
9 (1)
227 (64)
Tim nasional**
1997-2000
1998
1999-...
Timnas Inggris U-21
Timnas Inggris B
Timnas Inggris
16 (8)
1 (0)
56 (13)

* Jumlah penampilan klub profesional dan gol dihitung hanya untuk liga domestik dan benar pada 19 Agustus 2007.
** Jumlah penampilan dalam tim nasional dan gol benar pada 19 Agustus 2007.

Frank James Lampard Jr., (lahir di Romford, 20 Juni 1978) adalah seorang pesepakbola Inggris yang bermain bersama Chelsea setelah sebelumnya bergabung dengan West Ham United dan Swansea City. Lampard adalah gelandang serang yang dikenal karena tendangan jauhnya yang keras dan keterampilannya menghasilkan gol dari daerah tengah lapangan. Lampard lahir di Romford, Havering, Inggris. Ia adalah putra dari Frank Lampard Sr. yang juga mantan pesepakbola Inggris dan pernah memenangkan Piala FA sebanyak dua kali selama bergabung dengan West Ham United. Silsilah keluarganya juga tersambung dengan keluarga pesepakbola terkenal lainnya, yaitu keluarga Redknapp.

Sebagai pemain senior dalam Timnas Inggris, Lampard dikenal sebagai salah satu pesepakbola terbaik di Inggris dalam tiga tahun terakhir. Ia telah memenangkan Liga Premiership sebanyak dua kali (dengan Chelsea musim 2004-2005 dan 2005-2006), dua kali memenangkan Piala Liga (dengan Chelsea tahun 2005 dan 2007), sekali memenangkan FA Community Shield (dengan Chelsea tahun 2005), sekali memenangkan Piala Intertoto UEFA (dengan West Ham United tahun 1999), dan sekali meraih Piala FA (dengan Chelsea tahun 2007).

Pada November 2005, ia menjadi pemenang kedua dalam ajang penghargaan Pesepakbola Eropa Tahun Ini setelah gelandang asal Brazil, Ronaldinho. Sebulan kemudian ia kembali menduduki peringkat kedua, sekali lagi di bawah Ronaldinho, dalam ajang penghargaan Pemain Dunia FIFA Tahun 2005. Ia juga berhasil meraih penghargaan Pesepakbola FWA 2005.

Karir Klub


West Ham United
Lampard bergabung dengan West Ham United, tempat di mana ayahnya bekerja sebagai asisten pelatih, pada bulan Juli 1994 sebagai bagian dari pemain muda. Ia baru menandatangani kontraknya sebagai pemain sepak bola secara resmi pada tanggal 1 Juli 1995.

Pada bulan Oktober 1995, ia disewakan kepada tim divisi dua, Swansea City. Debut liganya dengan Swansea City pada tanggal 7 Oktober 1995 pada sebuah pertandingan melawan Bradford City diselesaikannya dengan baik, saat itu Swansea menang 2-0. Ia tampil membela Swansea sebanyak sembilan kali pertandingan liga, dua kali pertandingan kompetisi perebutan piala, dan sekali mencetak gol. Penampilan pertamanya dalam sepak bola profesional adalah saat melawan Brighton and Hove Albion sebelum kembali ke West Ham pada bulan Januari 1996.

Debut Lampard bersama West Ham United adalah pada tanggal 31 Januari 1996 saat bertanding melawan Coventry City FC, tetapi ia tidak dimasukkan ke dalam tim reguler pada musim itu. Setahun kemudian, ia mengalami cedera patah tulang kaki kanan dalam sebuah pertandingan melawan Aston Villa pada tanggal 15 Maret 1997 yang membuatnya harus beristirahat beberapa lama.

Gol pertama Lampard untuk West Ham United tercetak pada musim 1997-1998 pada pertandingan tandang melawan Barnsley. Musim 1998-1999 merupakan salah satu musim terbaik bagi Lampard. Ia dimasukkan ke dalam tim reguler West Ham dan bermain sepanjang musim hingga tim yang dibelanya berhasil meraih peringkat kesembilan kala itu.

Kemampuan Lampard sebagai seorang pesepakbola dapat disejajarkan dengan rekan setimnya kala itu, seperti Joe Cole, Michael Carrick, dan Rio Ferdinand. Akan tetapi, setelah Ferdinand yang notabene adalah teman baik Lampard dijual ke Leeds United pada musim 2000-2001, apalagi juga dibarengi dengan mundurnya ayah dan pamannya dari West Ham, maka Lampard pun akhirnya juga memutuskan untuk hengkang dari West Ham. Lampard memilih untuk tetap bertahan di London dengan bergabung bersama Chelsea, menolak tawaran yang diajukan oleh Aston Villa dan Leeds United.

Chelsea


2001-2002, 2002-2003
Lampard bergabung dengan Chelsea pada tanggal 15 Mei 2001 dengan nilai kontrak sebesar £11 juta, salah satu kontrak pertama yang dibuat oleh Claudio Ranieri, manajer Chelsea kala itu. Penampilan Lampard di Stamford Bridge cenderung lambat, tetapi seringkali mengejutkan. Saat menjalani musim ketiganya bersama Chelsea, bersamaan dengan kedatangan Roman Abramovich, ia berhasil menjadikan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik di Eropa.Debut Lampard membela Chelsea adalah pada pertandingan pra-musim melawan Leyton Orient pada tanggal 26 Juli 2001 dan mencetak gol pertamanya pada pertandingan pra-musim lain melawan Nortdampton Town, yang berhasil dimenangkan oleh Chelsea dengan skor telak 7-1, pada tanggal 1 Agustus 2001. Debutnya dalam Liga Premiership adalah pada tanggal 19 Agustus 2001 saat Chelsea ditahan imbang Newcastle United 1-1. Pada musim pertamanya bergabung bersama Chelsea, ia hanya sekali tidak ikut bertanding dan berhasil mencetak tujuh gol di semua kompetisi.

Pada musim 2002-2003 bersama Chelsea, Lampard bermain penuh di semua pertandingan. Ia mencetak delapan gol di setiap kompetisi hingga Chelsea berhasil menduduki posisi keempat dalam Liga Premiership. Lampard pun akhirnya mempunyai kesempatan untuk bermain dalam Liga Champion UEFA untuk pertama kali dalam sejarah karirnya.

2003-2004

Lampard mengawali musim 2003-2004 dengan mengesankan, ia terpilih menjadi Pemain Barclays Bulan Ini pada bulan September 2003 dan Pemain Pilihan Penggemar PFA sebulan kemudian. Chelsea berhasil mencapai semifinal Liga Champion sebelum akhirnya dikalahkan oleh AS Monaco, di mana Lampard mencetak empat gol dalam empat belas pertandingan. Chelsea juga berhasil menduduki peringkat kedua pada Liga Premiership di bawah Arsenal musim itu, prestasi terbaik sejak 1955.

2004-2005

Musim 2004-2005 merupakan musim tersukses dalam sejarah Chelsea, dan Lampard ikut andil di dalamnya. Ia bermain di seluruh pertandingan dalam Liga Premiership dan berhasil mencetak 13 gol (dari 19 gol yang berhasil dicetaknya selama musim itu). Ia bermain luar biasa sebagai seorang gelandang dengan membantu Chelsea meraih juara Liga Premiership kembali setelah puasa selama setengah abad dengan selisih 12 poin dari peringkat kedua. Adapun empat gol yang lain berhasil ia cetak dalam Liga Champion, sisanya ia cetak dalam Piala Liga. Ia mengakhiri musim itu dengan gemilang, yaitu dengan memenangkan penghargaan Pesepakbola FWA 2005.

2005-2006

Lampard bermain lebih baik dengan berhasil mencetak 16 gol dalam Liga Premiership musim 2005-2006, 2 gol dalam lima pertandingan Liga Champion, dan 2 yang lain dalam pertandingan perebutan piala domestik. Total ia berhasil mencetak 20 gol di musim itu. Prestasinya semakin lama semakin mengesankan, dan pada bulan Oktober 2005 setelah melakoni sebuah pertandingan dalam Liga Premiership melawan Blackburn Rovers di Stamford Bridge, manajer José Mourinho memberinya penghargaan sebagai “pemain terbaik di dunia”.

Pada bulan September 2005, Lampard terpilih menjadi anggota FIFPro World XI. Tim tersebut dipilih menurut jajak pendapat dari para pesepakbola profesional di 40 negara. Pada musim dingin 2005, ia terpilih sebagai pemenang kedua dalam dua penghargaan, keduanya di bawah Ronaldinho, masing-masing dalam ajang penghargaan Pesepakbola Eropa Tahun Ini dan dalam ajang penghargaan Pemain Dunia FIFA Tahun 2005.

2006-2007

Lampard telah mencetak 89 gol untuk Chelsea hingga 31 Maret 2007, membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak di klubnya dan termasuk dalam 10 besar secara keseluruhan. Ia juga menjadi gelandang yang paling produktif dalam mencetak gol sepanjang sejarah Chelsea setelah berhasil melampaui rekor yang pernah dibuat oleh Dennis Wise, yaitu 76 gol, pada tanggal 17 Desember 2006. Ia mencetak hat-trick pertamanya untuk Chelsea dalam tiga besar Piala FA melawan Macclesfield Town pada tanggal 6 Januari 2007.

Pada sebuah wawancara yang dilakukan setelah berhasil meraih Piala FA, Lampard mengatakan bahwa ia tidak akan 'selamanya bertahan' di Chelsea. Sejak saat itulah, ia mulai dirumorkan akan bergabung dengan Juventus, tempat pelatih lamanya, Claudio Rnieri. Ia juga dirumorkan telah dibeli oleh Real Madrid senilai 25 juta Poundsterling. Rumor-rumor tersebut semakin kuat saat agen Lampard menyatakan bahwa Lampard belum menandatangani nota perpanjangan kontrak dengan Chelsea.

2007-2008

Lampard berhasil mencetak empat gol dalam pertandingan-pertandingan awal Liga Premiership musim ini. Hal itu membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak untuk sementara dalam turnamen ini. Pengabdiannya pada Timnas Inggris ia wujudkan dengan mencetak gol pada pertandingan melawan Jerman di Stadion Wembley awal Agustus 2007.

Karir Internasional


Pada masa awal karirnya, Lampard telah diawasi oleh Peter Taylor, pelatih Timnas Inggris U-21 kala itu, dan pada akhirnya menunjuknya sebagai bagian dari tim. Debut U-21 Lampard adalah pada tanggal 13 November 1997, pada pertandingan melawan Yunani. Ia menjadi kapten Timnas Inggris U-21 pada Europe Champions U-21 tahun 2000. Penampilan terakhirnya membela timnas U-21 adalah pada bulan Juni 2000 pada sebuah pertandingan tandang melawan Slovakia. Lampard mencetak sembilan gol selama bergabung dengan tim U-21 yang hanya diungguli oleh Alan Shearer dan Francis Jeffers (keduanya mencetak 13 gol).

Penampilan pertama Lampard membela tim senior Inggris adalah pada tanggal 10 Oktober 1999 saat melawan Belgia di Sunderland dalam sebuah pertandingan persahabatan. Ia bermain selama 76 menit dalam pertandingan yang dimenangkan Inggris dengan skor 2-1 tersebut. Ia kemudian digantikan oleh rekan setimnya, Dennis Wise. Sayangnya, ia tidak terpilih dalam daftar skuad 23 pemain yang membela Inggris dalam ajang Euro 2000, tidak juga dalam babak final Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Lampard mencetak gol pertamanya untuk Timnas Inggris pada tanggal 20 Agustus 2003 dalam sebuah pertandingan persahabatan melawan Kroasia yang dimenangkan Inggris dengan skor 3-1.

Ia dimasukkan dalam skuad yang diterjunkan dalam Euro 2004 di Portugal. Inggris berhasil mencapai perempat final, juga berkat usaha yang dilakukan Lampard. Ia mencetak tiga gol dalam empat pertandingan. Dengan pensiunnya Paul Scholes dari dunia persepakbolaan internasional, Lampard akhirnya dimasukkan ke dalam skuad bentukan Sven-Göran Eriksson, mencetak lima gol saat membela Inggris dalam babak penyisihan Piala Dunia 2006, dan memakai kaus bernomor 8 yang sebelumnya dikenakan oleh Scholes.Pada Piala Dunia 2006, permainan Lampard dianggap kurang memuaskan sehingga banyak menuai kritikan dari kalangan media Inggris. Ia menembakkan 24 tendangan ke gawang dalam turnamen itu, 10 diantaranya melenceng, dan tidak ada satu pun yang berhasil menjebol gawang. Pelatih Timnas Inggris, Sven-Göran Eriksson, membelanya dengan mengatakan,”Dia bekerja tanpa kenal lelah untuk kemenangan kita. Tendangannya lebih akurat dari pemain mana pun di kompetisi ini, tentunya itu luar biasa bagi kami. Saya tidak mau mengkritiknya, apa pun masalahnya.”Lampard bermain penuh dalam lima pertandingan membela Inggris pada Piala Dunia 2006. Ia adalah salah satu dari tiga pemain Inggris selain Steven Gerrard dan Jamie Carragher (keduanya dari Liverpol FC), yang tendangan penalti mereka berhasil ditepis oleh kiper Portugal, Ricardo Pereira, saat adu penalti melawan Portugal dalam perempat final Piala Dunia> tanggal 1 Juli 2006.

Pribadi


buku autobiografi Frank Lampard: Totally Frank
Sampul depan otobiografi Frank Lampard yang berjudul Totally Frank.

Lampard berasal dari keluarga pemain sepak bola legendaris. Selain dari ayahnya, pamannya yang bernama Harry Redknapp juga salah satu mantan pemain West Ham United. Sekarang ia melatih salah satu klub yang termasuk dalam Liga Premiership, yaitu Portsmoutd. Ibunya bernama Pat.Sepupu Lampard, Jamie Redknapp, pernah bermain membela Soutdampton FC, Tottenham Hotspur, Liverpool FC, dan AFC Bournemoutd sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2005 karena sering mengalami cedera.Lampard jatuh cinta kepada seorang model Spanyol bernama Elen Rives yang telah memberinya seorang bayi perempuan bernama Luna Coco Patricia Lampard yang lahir pada tanggal 22 Agustus 2005. Ia juga mempelajari bahasa Spanyol, yang menyebabkan timbulnya desas-desus bahwa ia akan pindah ke LaLiga hingga ia membantahnya dan mengemukakan alasan bahwa itu dilakukannya hanya untuk kepentingan keluarga karena istrinya adalah orang Spanyol. Selain itu, ia juga ingin putrinya kelak dapat menguasai dua bahasa.
Pada bulan Juli 2006, koran The Sun menerbitkan cukilan buku otobiografinya yang berjudul Totally Frank secara berseri. Buku itu mengupas rahasia hidup pribadi dan reaksinya saat penampilannya dalam ajang Piala Dunia 2006 banyak dikritik oleh media.Lampard mempunyai dua mobil, yaitu Aston Martin DB9 dan Ferrari 612 Scaglietti. Ia juga mempunyai dua anjing, keduanya berjenis mastiff Perancis, bernama Daphne dan Rocco.

Penghargaan


Klub


  • Piala Intertoto UEFA (1998)
  • Piala FA (2007)
  • FA Community Shield (2005)
  • Piala Liga (2005, 2007)
  • Liga Premiership (2004-2005, 2005-2006)
Pribadi
  • Peringkat dua dalam Pemain Dunia FIFA Tahun 2005 (2005)
  • Pesepakbola FWA 2005 (2005)
  • Peringkat dua dalam Pesepakbola Eropa Tahun Ini (2005)
  • Tim FIFPro World XI (2005)
READ MORE - profil F.Lampard

Profil Club Chelsea

Klub & Pemain
Chelsea

Chelsea

Alamat
Fulham Road, London, SW6 1HS Tel: 0870 300 2322
Stadion
Stamford Bridge

Klub berjuluk The Blues ini merupakan salah satu contoh sukses di kancah Premier League. Di era 1990-an, Chelsea menyeruak masuk ke papan atas Premier League tidak lepas dari pengembangan radikal dari bekas pemiliknya Ken Bates. Sejarah sebagai klub langganan papan tengah coba dihapus dengan masuknya Ruud Gullit pada musim 1996.

Inilah era awal kebangkitan The Blues dengan gaya Gullit yang dikenal bernama ”Sexy Football”. Pemain legendaris Belanda yang flamboyan itu menarik beberapa pemain top dunia ke Stamford Bridge seperti Roberto di Matteo dan Gianfranco Zola. Hasilnya, musim 1997 mereka menembus peringkat keenam di Premier League dan menjadi juara Piala FA.

Setelah kepergian Gullit, datang Gianluca Vialli yang membawa Chelsea merebut Piala Winners dan Piala Liga. Nama besar terus berdatangan termasuk Marcell Dessaily dan Didier Deschamps. Babak baru kejayaan Chelsea dimulai setelah masuknya miliuner asal Rusia Roman Abramovich yang menyuntikkan dana triliunan rupiah untuk menjadikan Chelsea sebagai kekuatan besar di Eropa.

Jose Mourinho dipercaya Abramovich menuntun Chelsea sebagai football powerhouse di Benua Biru. Nama besar berurutan datang seperti Didier Drogba, Arjen Robben, dan Joe Cole. Belum terhitung Andriy Shevchenko atau Miichael Ballack. Gelar pertama era Mourinho dicapai musim 2005 yaitu juara Piala Liga. Gelar Premier League juga terengkuh pada musim 2004/2005. Gelar ini dipertahankan musim berikutnya meskipun berhasil direbut Manchester United musim 2006/2007.

Musim 2007/08, Chelsea hampa gelar. Salah satu faktor utamanya adalah hengkangnya sang pelatih Jose Mourinho. Sebagai suksesor Mourinho, Avram Grant hanya mampu mengantarkan The Blues menjadi runner-up Liga Champions dan Premier League.

Kini, Roman Abramovich pun mencoba untuk membuka lembaran baru demi mewujudkan mimpi menjadikan Chelsea klub besar di Eropa dengan gaya sepakbola atraktiv. Langkah pertama yang diambilnya adalah dengan menggaet pelatih sarat pengalaman Luiz Felipe Scolari. Pelatih berkebangsaan Brasil ini hendak mencoba peruntungannya di Premier League bersama Chelsea dengan menggotong bintang-bintang baru macam Deco dan Jose Bosingwa.
READ MORE - Profil Club Chelsea

tabur tuai Guus hiddink

Minggu, 10 Mei 2009, 01:14 WIB

Hukum Tabur Tuai Hiddink


Kegagalan Chelsea di semi-final Liga Champions atas Barcelona memang menyisakan banyak keputusan kontroversial dari wasit, Tom Henning Ovrebo. Namun boleh jadi nasib sial yang menimpa The Blues merupakan hukum alam tabur tuai yang pernah dialami oleh sang pelatih, Guus Hiddink. Alasannya?
Jika mengingat kembali kiprah Hiddink pada putaran final Piala Dunia 2002 di Korea- Jepang, pada saat melatih tim nasional Korea Selatan, tentu kita masih ingat bagaimana kemenangan kontroversial Negeri Gingseng atas dua tim kuat Italia dan Spanyol.
Kala itu Hiddink telah menabur keuntungan dengan meraih ‘kemenangan’ atas Francesco Totti dkk. Dimana wasit, Byron Moreno, yang memimpin laga itu secara kontroversial menganulir lima peluang emas Italia untuk mencetak gol. Bahkan meng-kartu merah Totti, setelah dinilai melakukan diving.
Keuntungan itu pun berlanjut saat menghadapi tim Matador Spanyol di babak perempat final. Dua gol sah yang dicetak Fernando Morientes dkk. dianulir oleh sang pengadil lapangan, sebelum akhrinya Korea menang dalam drama adu penalti. Dan menjadi juara keempat di ajang bergengsi itu.
Dua peristiwa diatas langsung menjadi bahan pembicaraan publik Italia dan Spanyol, yang menilai ada konspirasi antara wasit dengan tuan rumah Korea Selatan. Saat itu Hiddink dengan tegas menampik semua isu konspirasi yang muncul dan mengatakan bahwa Ji Sung-Park memang layak menang dan lolos hingga semifinal.
Kini tujuh tahun berselang sejak Piala Dunia 2002 berlangsung, boleh jadi peristiwa serupa kembali hadir dalam diri pelatih berkebangsaan Belanda itu. Hanya yang membedakan jika dahulu Hiddink menjadi pihak yang untung, Selasa (6/5), mantan pelatih tim nasional Australia itu menjadipihak yang dirugikan.
Saat bersama Chelsea, boleh jadi pelatih berusia 62 tahun itu menuai apa yang pernah di tabur tujuh tahun silam. Lima keputusan kontroversial dan merugikan The Blues keluar dari mulut wasit, Tom Henning Ovrebo. Sebelum akhirnya drama tersebut ditutup oleh gol Andres Iniesta pada menit 92, yang membuat Barcelona lolos dengan keunggulan gol di kandang lawan.
Sekarang pelatih yang juga menangani tim nasional Rusia itu merasakan kekecewaan dan sakit hati yang mendalam, seperti yang dialami Italia dan Spanyol dahulu.
“Saya tidak ingin mengatakan apa yang kami rasakan saat ini, ini sangat tidak adil. Ini tidak hanya sekali wasit mengeluarkan keputusan yang kontroversial. Silahkan tanya pada penonton tentang keputusan wasit dalam pertandingan itu,” ungkap Hiddink pada Sky Sports.
Karma hukum tabur tuai itu tampaknya juga terjadi dalam dunia sepak bola, khususnya dalam era sepak bola modern sekarang. Dan Hiddink pun tampaknya menyadari hal hukum alam tersebut.
Buktinya, dengan jujur mantan pelatih PSV Eindhoven itu mengatakan mengerti benar perasaan dan luapan emosi Didier Drogba dkk. merupakan hal yang wajar. Hiddink mampu memahami dan menerima keputusan kontroversial itu karena sebelumnya pernah mengalami kejadian yang serupa. (Jmy)
READ MORE - tabur tuai Guus hiddink

Selasa, 26 Mei 2009

doraemon gaul

READ MORE - doraemon gaul

dance boxing

READ MORE - dance boxing

football lucu

READ MORE - football lucu

LINKIN PARK

Linkin Park adalah grup musik beraliran nu metal yang berasal dari Aguora Hills, California, di Amerika Serikat. Mereka sempat beberapa kali berganti nama, antara lain Xero, Hybrid Theory, hingga nama Linkin Park sampai sekarang. Nama "Linkin Park" sendiri merupakan plesetan dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park.
Sebelum Chester Bennington menjadi vokalis Linkin Park, Mark Wakefield lebih dulu menjadi vokalisnya. Namun, ia keluar dari Linkin Park – saat itu menggunakan nama Hybrid Theory – untuk menjadi manajer grup musik Taproot. Bassis Dave Farrell alias "Phoenix" juga pernah keluar sebentar dari Linkin Park untuk mengikuti tur bersama band lamanya, Tasty Snax. Sedangkan 4 personil lainnya – Brad Delson, Mike Shinoda, Joe Hahn, dan Rob Bourdon – selalu bertahan di Linkin Park sejak awal pembentukannya.
Linkin Park telah merilis 3 album studio, yaitu Hybrid Theory, Meteora, dan Minutes to Midnight. Linkin Park juga merilis album Live in Texas, Reanimation, dan Collision Course, serta Hybrid Theory EP. Linkin Park sukses dalam mempopulerkan lagu-lagunya seperti Crawling, In the End, Numb, Somewhere I Belong, dan What I've Done. Secara total, album-album Linkin Park telah terjual sebanyak 50 juta keping.

Daftar isi

[sembunyikan]


[sunting] Sejarah


[sunting] Awal mula

Awal pembentukan Linkin Park yaitu pertemuan Mike Shinoda dan Brad Delson (gitaris Linkin Park) di kelas 7. Lalu mereka membentuk band bernama Xero. Brad juga bermain untuk band Relative Degree, salah satu personilnya yaitu Rob Bourdon (drummer Linkin Park). Mike berkenalan dengan Rob melalui Brad dan Rob bergabung dengan Xero. Saat kuliah, Brad berkenalan dengan Dave "Phoenix" Farrell (bassis Linkin Park) yang merupakan teman sekamar Brad. Mike, yang mengambil jurusan ilustrasi di Universitas Seni Pasadena, bertemu dengan Joe Hahn (turntablis Linkin Park). Kemudian, Dave Farrell dan Joe Hahn bergabung bersama Xero. Dave sempat meninggalkan Xero untuk bergabung kembali ke band lamanya, Tasty Snax.
Mulanya, mereka merekrut Mark Wakefield sebagai vokalis, lalu diambil alih oleh Chester Bennington (mantan vokalis Grey Daze) sampai sekarang, sedangkan Mike lalu jadi rapper. Sialnya, karena nama Xero sudah dipakai grup lain, mereka terpaksa mengganti nama menjadi Hybrid Theory. Lalu, Hybrid Theory menandatangani kontrak dengan perusahaan rekaman bernama Warner Bros. Records setelah sukses meluncurkan EP yang bertajuk Hybrid Theory EP pada tahun 1999 sebanyak seribu keping
Sekali lagi, mereka terpaksa mengganti nama karena nama Hybrid Theory mirip dengan nama grup musik Hybrid yang berasal dari Wales. Daripada dianggap band yang sama, mereka memilih berubah nama lagi menjadi Linkin Park. Nama itu diambil Chester dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park. Agar bisa mengelola situs web sendiri, Chester mengubah ejaannya menjadi Linkin Park. Setelah itu, mereka berhasil membeli situs web linkinpark.com.

[sunting] Hybrid Theory



Linkin Park saat konser di Praha, Ceko.
Linkin Park meluncurkan album pertamanya, Hybrid Theory, pada tanggal 24 Oktober 2000 dengan singel pertama One Step Closer. Namun, yang lebih terkenal adalah singel Crawling dan In the End. Lagu ini telah membuat Linkin Park menjadi populer. Penjualan album itu melebihi 15 juta keping. Linkin Park lalu merilis edisi spesial dari Hybrid Theory, dengan 2 lagu baru High Voltage dan My December (lagu).
Linkin Park lalu merilis album aransemen ulang dari Hybrid Theory, Reanimation. Album ini pun meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 10 juta kopi. Singelnya, Pts.Of.Athrty, tidak sepopuler singel di Hybrid Theory, namun cukup terkenal. Linkin Park, melalui Mike Shinoda dan Joseph Hahn, juga sempat bekerja sama dengan band The X-ecutioners dalam pembuatan singel It's Goin' Down. Linkin Park juga membentuk kelompok fans mereka bernama Linkin Park Underground, serta mulai mengadakan tur sendiri bernama Projekt Revolution, setelah sering diundang ke festival musik.

[sunting] Meteora

Tanggal 25 Maret 2003, Linkin Park merilis album kedua bertitel Meteora. Nama tersebut diambil dari nama tempat ibadah di atas puing-puing di Yunani. Album ini juga meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 11 juta kopi. Singelnya adalah Somewhere I Belong, Faint, Numb, From the Inside, Lying from You, dan Breaking the Habit.
Meteora memenangkan banyak penghargaan. Antara lain Penghargaan MTV kategori "Video Rock Terbaik" untuk lagu "Somewhere I Belong" dan "Penghargaan Pilihan Pemirsa" (Breaking The Habit). Linkin Park juga memenangkan penghargaan lain yaitu "Penghargaan Musik Radio 2004", "Penghargaan Artis Tahun Ini" dan "Penghargaan Lagu Tahun Ini" melalui lagu "Numb". Mesikpun album Meteora tidak sesukses Hybrid Theory album ini masuk 3 besar penjualan album di Amerika Serikat tahun 2003.
Linkin Park juga mengadakan Projekt Revolution Tour ke-2 serta sibuk ikut konser. Di sela-sela waktu itu, Linkin Park berhasil menyelesaikan rekaman album konser mereka, "Live In Texas", yang berisi lagu-lagu saat konser Linkin Park di Texas.

[sunting] Proyek sampingan



Mike Shinoda saat diwawancarai oleh MTV Thailand di Bangkok, Thailand.
Atas permintaan MTV, Linkin Park berkolaborasi dengan Jay Z dalam album "Collision Course". Materi album ini adalah remix dari sebagian lagu-lagu Linkin Park dalam album "Hybrid Theory" dan "Meteora" serta lagu-lagu Jay Z dalam album "Blueprint" serta "The Black Album". Album tersebut dirilis tahun 2004 dan menghasilkan 2 singel, yaitu Numb/Encore yang mendapat penghargaan Grammy kategori "Lagu Rap Terbaik" dan "Kolaborasi Terbaik".
Pada tahun 2005, Linkin Park lebih mengutamakan konser amal. Mereka membantu korban tsunami pada bulan Desember 2004 dalam konser bertajuk Music For Relief. Linkin Park juga membantu mengumpulkan uang untuk korban Badai Katrina tahun 2004. Sementara itu, Mike Shinoda bergabung dengan Fort Minor dalam album "The Rising Tied". Chester Bennington juga punya proyek solo yang dinamai Snow White Tan yang selanjutnya populer dengan nama Dead By Sunrise. Lalu, Linkin Park pergi ke Jepang tahun 2006 untuk mengikuti festival musik populer di Jepang, yaitu Summer Sonic.

[sunting] Minutes to Midnight

Pada tahun 2006, mereka mulai merekam materi untuk album terbaru Linkin Park, yaitu "Minutes To Midnight". Banyak yang mengkritik Linkin Park karena sering tertunda peluncurannya. Walaupun begitu, Linkin Park menjamin bahwa album tanggal 14 Mei 2007 ini pantas untuk dikoleksi. Menurut Linkin Park, mereka menamai album barunya "Minutes To Midnight" (menit-menit menuju tengah malam) karena adanya isu nuklir di bumi ini yang dapat menghancurkan dunia pada saat tengah malam.
Sebanyak 100 lagu demo telah diciptakan namun hanya 12 yang dimasukkan ke dalam album. Tidak heran kalau album ini direkam selama 14 bulan. Dalam album Minutes To Midnight, unsur musik nu metal kurang kental. Walaupun demikian, album ini tetap digemari. Buktinya adalah album ini terjual hampir sebanyak 625 ribu kopi dalam pekan pertamanya (sebuah rekor dalam tahun 2007). Album studio ketiga ini diproduseri oleh Mike Shinoda dan Rick Rubin, mantan personil Beastie Boys. Singel pertamanya, "What I've Done", sudah mulai diputar di radio pada tanggal 2 April 2007. Minutes To Midnight juga menduduki tangga teratas Billboard. Pada tanggal 20 Agustus 2007, Linkin Park merilis singel keduanya, yaitu "Bleed It Out". Dan, pada bulan Oktober, Linkin Park akan merilis singel "Shadow of the Day".
Lagu "No Roads Left" bisa didapatkan melalui pemesanan lewat iTunes. Sementara lagu "Qwerty" bisa didapatkan di EP berjudul Linkin Park Underground v6.0.

[sunting] Jenis musik


[sunting] Aliran



Chester Bennington, vokalis Linkin Park, saat konser di The Globe Arena di Stockholm, Swedia.
Pada awal pembentukannya, Linkin Park beraliran rock. Setelah masuknya seorang DJ atau turntablis bernama Joe Hahn, Linkin Park mengganti alirannya menjadi hip-hop. Namun, pada album Hybrid Theory, Linkin Park mengganti lagi alirannya menjadi nu metal dan rapcore. Demikian juga pada album Meteora, hanya saja Linkin Park juga menambahkan unsur elektronika.
Pada album Minutes To Midnight, segalanya berubah total. Linkin Park benar-benar mengurangi unsur nu metal secara spesifik. Sebagai gantinya, Linkin Park menggunakan aliran alternative rock. Ini jelas sebuah eksperimen mengingat kesuksesan Linkin Park dengan genre nu metal dalam album sebelumnya. Tetapi, ternyata eksperimen itu berhasil.

[sunting] Teknis

Linkin Park jarang menggunakan teknik melodi gitar namun petikan gitar. Selain itu, rap dari Mike Shinoda sering muncul di banyak lagu. Terkadang Chester berteriak dalam beberapa lagu.
Lagi-lagi, perubahan terjadi di album Minutes To Midnight. Linkin Park mengurangi unsur rap dari Mike. Rapnya hanya ada di 2 lagu, yaitu Bleed It Out dan Hands Held High. Sementara vokal Chester lebih dominan dibanding sebelumnya. Linkin Park juga bermain lebih lembut.

[sunting] Linkin Park Underground

Ini adalah kelompok penggemar Linkin Park yang dibentuk tahun 2001. Jika bergabung dengan LPU (singkatannya) maka bisa memperoleh merchandise khusus untuk anggota LPU. Seperti kaus, asbak, buku, dan album mini (EP).

[sunting] Anggota


[sunting] Anggota Sekarang



Logo lama Linkin Park.
  1. Chester Benningtonvokal
  2. Rob Bourdondrum
  3. Brad Delsongitar
  4. Dave "Phoenix" Farrellbass
  5. Joseph Hahnturntable, sampling
  6. Mike Shinodabacking vocal, sampling, rap, keyboard, gitar

[sunting] Mantan Anggota

  1. Mark Wakefield – Vokal
  2. Scott Koziol – Bass (Stand-in)
  3. Kyle Christener – Bass (Stand-in)

[sunting] Diskografi

Artikel utama: Diskografi Linkin Park
  1. Xero Sampler Tape
  2. Hybrid Theory EP
  3. Hybrid Theory - 24 Oktober 2000
  4. Reanimation
  5. Meteora - 25 Maret 2003
  6. Live In Texas
  7. Collision Course
  8. Minutes to Midnight - 14 Mei 2007
  9. Road to Revolution - 25 November 2008

[sunting] Beberapa band yang berhubungan dengan Linkin Park

  1. Fort Minor - Proyek sampingan Mike Shinoda
  2. Dead By Sunrise - Proyek sampingan Chester Bennington
  3. Hybrid Theory - Nama lama Linkin Park
  4. Xero - Nama lama Linkin Park
  5. Tasty Snax - Band lama Dave "Phoenix" Farrell
  6. Grey Daze - Band lama Chester Bennington
READ MORE - LINKIN PARK

Peringkat

My Popularity (by popuri.us)

Mengenai Saya

Foto saya
magetan, madiun/jawa timur, Indonesia
Template by : sambongsblog.blogspot.com