Minggu, 10 Mei 2009, 01:14 WIB
Hukum Tabur Tuai Hiddink
Kegagalan Chelsea di semi-final Liga Champions atas Barcelona memang menyisakan banyak keputusan kontroversial dari wasit, Tom Henning Ovrebo. Namun boleh jadi nasib sial yang menimpa The Blues merupakan hukum alam tabur tuai yang pernah dialami oleh sang pelatih, Guus Hiddink. Alasannya?
Jika mengingat kembali kiprah Hiddink pada putaran final Piala Dunia 2002 di Korea- Jepang, pada saat melatih tim nasional Korea Selatan, tentu kita masih ingat bagaimana kemenangan kontroversial Negeri Gingseng atas dua tim kuat Italia dan Spanyol.
Kala itu Hiddink telah menabur keuntungan dengan meraih ‘kemenangan’ atas Francesco Totti dkk. Dimana wasit, Byron Moreno, yang memimpin laga itu secara kontroversial menganulir lima peluang emas Italia untuk mencetak gol. Bahkan meng-kartu merah Totti, setelah dinilai melakukan diving.
Keuntungan itu pun berlanjut saat menghadapi tim Matador Spanyol di babak perempat final. Dua gol sah yang dicetak Fernando Morientes dkk. dianulir oleh sang pengadil lapangan, sebelum akhrinya Korea menang dalam drama adu penalti. Dan menjadi juara keempat di ajang bergengsi itu.
Dua peristiwa diatas langsung menjadi bahan pembicaraan publik Italia dan Spanyol, yang menilai ada konspirasi antara wasit dengan tuan rumah Korea Selatan. Saat itu Hiddink dengan tegas menampik semua isu konspirasi yang muncul dan mengatakan bahwa Ji Sung-Park memang layak menang dan lolos hingga semifinal.
Kini tujuh tahun berselang sejak Piala Dunia 2002 berlangsung, boleh jadi peristiwa serupa kembali hadir dalam diri pelatih berkebangsaan Belanda itu. Hanya yang membedakan jika dahulu Hiddink menjadi pihak yang untung, Selasa (6/5), mantan pelatih tim nasional Australia itu menjadipihak yang dirugikan.
Saat bersama Chelsea, boleh jadi pelatih berusia 62 tahun itu menuai apa yang pernah di tabur tujuh tahun silam. Lima keputusan kontroversial dan merugikan The Blues keluar dari mulut wasit, Tom Henning Ovrebo. Sebelum akhirnya drama tersebut ditutup oleh gol Andres Iniesta pada menit 92, yang membuat Barcelona lolos dengan keunggulan gol di kandang lawan.
Sekarang pelatih yang juga menangani tim nasional Rusia itu merasakan kekecewaan dan sakit hati yang mendalam, seperti yang dialami Italia dan Spanyol dahulu.
“Saya tidak ingin mengatakan apa yang kami rasakan saat ini, ini sangat tidak adil. Ini tidak hanya sekali wasit mengeluarkan keputusan yang kontroversial. Silahkan tanya pada penonton tentang keputusan wasit dalam pertandingan itu,” ungkap Hiddink pada Sky Sports.
Karma hukum tabur tuai itu tampaknya juga terjadi dalam dunia sepak bola, khususnya dalam era sepak bola modern sekarang. Dan Hiddink pun tampaknya menyadari hal hukum alam tersebut.
Buktinya, dengan jujur mantan pelatih PSV Eindhoven itu mengatakan mengerti benar perasaan dan luapan emosi Didier Drogba dkk. merupakan hal yang wajar. Hiddink mampu memahami dan menerima keputusan kontroversial itu karena sebelumnya pernah mengalami kejadian yang serupa. (Jmy)
0 komentar:
Posting Komentar